Posisi Tidur yang Baik untuk Ibu Hamil dan Perkembangan Janin

 Posisi Tidur yang Baik untuk Ibu Hamil dan Perkembangan Janin – Menanti kehadiran si buah hati sungguh merupakan hal yang ditunggu-tunggu oleh Ayah dan Bunda. Kehamilan merupakan suatu kebahagiaan dan anugerah tersendiri bagi seorang wanita.

Namun, tidak dapat dipungkiri, kehamilan pasti menyebabkan perubahan fisik dan beberapa gejala yang terkadang membuat Bunda menjadi tidak nyaman, seperti rasa mual, muntah, kenaikan berat badan, perubahan mood, dan tentunya sulit tidur.

Padahal ibu hamil membutuhkan tidur yang berkualitas untuk menjaga kesehatan Bunda dan janin.  Sulit tidur atau merasa tidak ada posisi yang nyaman untuk tidur merupakan keluhan yang seringkali dilontarkan dari Bunda yang sedang mengandung.

Apalagi jika sudah memasuki usia kehamilan trimester akhir, semua posisi tidur terasa serba salah. Ukuran perut yang membesar, nyeri pinggang dan punggung, serta gejala dada terasa panas (heartburn) dan nafas yang pendek sering menjadi alasan Bunda sulit mendapatkan tidur yang berkualitas.

Namun, apakah Bunda tahu, ternyata posisi tidur tidak hanya berkaitan dengan kenyamanan Bunda lho, tapi juga dapat berpengaruh pada perkembangan janin.

Oleh karena itu menentukan posisi tidur yang baik untuk ibu hamil bahkan sejak awal kehamilan merupakan salah satu hal penting yang tidak boleh terlewatkan oleh Bunda. Agar tidak salah posisi tidur,yuk cari tahu Bund!

Posisi Tidur yang Baik untuk Ibu Hamil dan Perkembangan Janin



Bagaimana Posisi Tidur yang Baik untuk Ibu Hamil.

Perut yang masih belum membesar pada awal kehamilan memang belum menimbulkan keluhan sulit tidur yang terlalu berarti, namun tetap harus diperhatikan posisi tidurnya ya Bund. Posisi tidur yang salah pada awal kehamilan juga dapat mempengaruhi perkembangan janin. Simak yuk, beberapa posisi tidur yang disarankan pada usia awal kehamilan.

1.Tidur dengan posisi miring ke kiri

Menurut American Pregnancy Association, posisi tidur yang baik untuk ibu hamil yang disarankan adalah “SOS” (Sleep on side) atau dengan kata lain tidur dengan posisi miring. Biasanya Bunda tidur miring ke mana nih Bund? Miring ke kiri atau ke kanan ternyata juga berpengaruh terhadap janin loh Bund.

Posisi miring ke kiri lebih disarankan, karena dapat meningkatkan jumlah aliran darah dan nutrisi yang mencapai plasenta dan si buah hati. Sedangkan tidur dengan posisi miring ke kanan disinyalir dapat menyebabkan gangguan peredaran darah.

Posisi miring tidak hanya menjadi pilihan pada awal kehamilan, tapi juga dipilih pada kehamilan trimester akhir atau ketika perut Bunda sudah mulai membesar. Posisi ini selalu menjadi rekomendasi para ahli karena dapat mencegah sesak napas, mengurangi keluhan nyeri pinggang dan nyeri ulu hati (heartburn).

Ketika Bunda menggunakan posisi ini, Bunda juga dapat menambahkan bantal di antara kaki, dan tekuk kedua kaki seperti ketika Bunda memeluk guling, sehingga posisi lutut menjadi sedikit lebih tinggi. Posisi ini akan meningkatkan kenyamanan Bunda, sehingga Bunda dapat beristirahat dengan lebih nyaman.

2.Tidur dengan posisi terlentang

Tidur dengan posisi terlentang masih nyaman digunakan pada masa awal kehamilan. Posisi ini tidak memberikan tekanan pada perut, sehingga Bunda dan janin nyaman dan aman. Namun, yang perlu perhatikan, posisi ini hanya disarankan pada usia kehamilan 20 sampai 25 minggu saja ya Bunda.

Tidur dengan posisi terlentang pada usia kehamilan di atas 26 minggu atau trimester kedua, dapat memberikan tekanan berlebih pada aorta dan vena cava inferior, sehingga dapat mengganggu peredaran darah ke seluruh tubuh.

Tidur dengan posisi ini dalam waktu yang lama juga dapat menghambat aliran darah ke plasenta janin. Jadi, jika kebiasaan ini tidak segera Bunda rubah, maka ditakutkan dapat memberikan efek buruk bagi perkembangan dan bahkan kematian pada janin.

Selain mempengaruhi perkembangan janin, tidur dengan posisi terlentang juga dapat menimbulkan masalah lain bagi Bunda, seperti nyeri otot, nyeri pinggang, hemoroid atau ambeyen, penurunan tekanan darah, penekanan pada saluran cerna(menyebabkan keluhan pusing dan mual), menyebabkan penurunan sirkulasi darah ke jantung dan janin, serta juga dapat menimbulkan keluhan sesak napas akibat perut yang membesar dan menekan saluran nafas.

3.Tidur dengan posisi setengah duduk

Nyeri ulu hati juga sering menjadi masalah bagi ibu hamil, khususnya pada masa awal kehamilan akibat efek dari hormon progesteron yang dapat merelaksasi otot saluran pencernaan. Efeknya asam lambung dapat naik ke kerongkongan dan menimbulkan rasa panas pada kerongkongan.

Posisi tidur setengah duduk bisa menjadi pilihan yang patut Bunda coba untuk mengatasi keluhan tersebut. Posisi ini juga menjadi pilihan ketika perut Bunda sudah semakin membesar.

Gunakan bantal yang banyak pada punggung dan bersandarlah sampai posisi kepala jauh lebih tinggi dibandingkan posisi kaki. Namun, jangan terlalu tinggi juga ya Bund, bertahan semalaman dengan posisi yang terlalu tinggi malah akan menyebabkan bokong terasa sakit. Jadi, sesuaikan dengan kenyamanan Bunda ya.

Posisi tidur yang harus dihindari

Nah, bagi Bunda yang sudah terbiasa nyaman tidur dengan posisi tengkurap sebelum hamil, pastikan harus dihindari ketika sedang mengandung ya Bund. Posisi tersebut menekan perut dan menghambat aliran darah ke janin, sehingga dapat mempengaruhi perkembangan buah hati Bunda.

1.Tidur dengan posisi kaki yang lebih tinggi

Tidur dengan posisi kaki yang lebih tinggi juga bukan merupakan pilihan yang tepat untuk ibu hamil. Posisi ini memang terasa nyaman, apalagi ketika kaki terasa sangat lelah. Namun, ternyata posisi ini dapat menekan atau mempersempit ruang janin dan menyebabkan janin kekurangan oksigen, sehingga lagi-lagi dapat membahayakan janin.

2.Tidur dengan posisi miring ke kanan.

Masalah sulit tidur semakin akan dirasakan ketika memasuki kehamilan trimester dua, atau ketika perut Bunda mulai membesar. Posisi tidur yang disarankan hampir sama seperti pada kehamilan usia muda, yaitu tidur dengan posisi miring ke kiri atau tidur dengan posisi setengah duduk.

Menurut penelitian dari University of Auckland, tidur dengan posisi miring ke kanan dengan kondisi perut yang membesar dapat meningkatkan risiko Bunda mengalami keguguran atau peningkatan kematian bayi setelah lahir.Bunda juga diperbolehkan untuk mengganti posisi selama tidur,bertahan pada satu posisi sepanjang malam juga dapat membuat badan terasa sakit.

Selain menambahkan bantal diantara kaki, Bunda juga dapat meletakkan bantal di bawah perut agar terasa lebih nyaman. Jadi, pilihlah posisi senyaman Bunda agar mendapatkan tidur yang berkualitas.

3.Perubahan posisi tidur yang tiba tiba

Hindari perubahan posisi tidur secara tiba-tiba juga penting untuk diperhatikan. Perubahan posisi dari tidur ke posisi bangun dengan tergesa-gesa dapat berakibat perut menjadi tegang, bahkan Bunda bisa merasa pusing akibat penurunan tekanan darah akibat perubahan posisi secara mendadak. Jadi, jika ingi melakukan perubahan posisi, lakukanlah secara perlahan ya Bund.

Menggunakan Bantal untuk Ibu Hamil

bantal untuk ibu hamil agar tidur nyenyak Saat ini, juga sudah terdapat bantal yang dirancang khusus untuk ibu hamil. Bantal kehamilan memiliki bentuk yang bervariasi, yaitu bentuk U, C atau J.Patut untuk dicoba nih Bund karena bisa membantu Bunda mendapatkan posisi tidur yang nyaman dan mengurangi keluhan nyeri pinggang yang pasti muncul selama masa kehamilan.

Sayap pada bantal tersebut dapat mencegah Bunda untuk tidur pada posisi terlentang, ukurannya yang kecil juga memungkinan Bunda membawanya saat ingin berpergian.

Berikut Posisi Tidur yang Baik untuk Ibu Hamil dan Perkembangan Janin

Selain posisi tidur, beberapa tips di bawah ini perlu Bunda coba untuk membantu Bunda tidur nyenyak:

  • Buang air kecil sebelum tidur
    Cara ini diharapkan untuk mengurangi frekuensi Bunda terbangun tengah malam. Selain itu, kurangi minum ketika mendekati waktu tidur, setidaknya sekitar 2 jam sebelum tidur.
  • Rutin berolahraga
    Ternyata dengan rutin berolahraga dapat membantu Bunda untuk tidur lebih lelap. Olahraga pada pagi atau siang hari dapat menguras energi Bunda, sehingga akan lebih mudah merasa ngantuk pada malam hari. Olahraga juga dapat membantu meringankan gejala kram kaki loh Bund dan membantu melancarkan peredaran darah. Tapi, jangan lakukan olahraga sebelum tidur ya Bund, karena malah membuat Bunda menjadi terjaga di malam hari.
  • Relaksasi sebelum tidur
    Melakukan perengangan otot yang tegang juga bisa membantu Bunda untuk mendapatkan posisi tidur yang lebih nyaman. Pijat ringan bagian tubuh, seperti bahu, lengan dan betis, terbukti efektif membantu Bunda untuk tidur nyenyak.
    Selain perengangan otot, Bunda bisa mencoba menggunakan aromaterapi yang bisa menenangkan dan memicu rasa kantuk. Bunda bisa mencoba aromaterapi, seperti lavender, vanilla, mawar, melati, sandalwood, atau sitrus. Pilihan aromaterapi tersebut sudah dipercaya sejak lama untuk membantu relaksasi, menyembuhkan kegelisahan, menenangkan sistem saraf dan membantu untuk tidur lebih lelap, serta meningkatkan kualitas dan kuantitas tidur.
  • Tidur dengan jadwal yang sama
    Tidur di waktu sesuai jadwal tidur juga penting loh Bund. Cobalah untuk mengatur jadwal tidur dan bangun di waktu yang sama. Bangun terlalu siang menyebabkan Bunda untuk tidur lebih malam dan tentunya akan membuat waktu tidur semakin berantakan.

Tips mengatasi susah tidur karena pegal pegal selama kehamilan

Tidak dapat dipungkiri walaupun sudah mencoba posisi tidur senyaman mungkin, keluhan badan Bunda terasa pegal masih sering dirasakan. Oleh karena itu, kami juga akan berikan beberapa tips untuk mengurangi keluhan tersebut.

  • Mandi air hangat
    Cara ini sudah dipercaya sejak dulu dapat menghilangkan rasa pegal pada tubuh dan memberikan efek relaksasi pada tubuh.
  • Pijat tubuh
    Tidak ada salahnya untuk melakukan pijatan atau refleksi untuk Bunda yang sedang hamil. Pijatan lembut dapat melemaskan otot-otot yang menegang. Bunda dapat mencoba pijat khusus ibu hamil atau meminta suami memijat tubuh Bunda.
  • Olahraga rutin
    Olahraga ringan, seperti senam hamil, berenang atau yoga bisa Bunda coba loh. Tidak hanya membantu Bunda tidur lebih nyenyak, juga dapat memberikan keuntungan untuk mengurangi pegal, danbisa membantu proses kelahiran.

Ternyata, tidak hanya makanan, asupan nutrisi dan vitaminnya yang perlu Bunda pikirkan selama kehamilan. Kualitas tidur yang baik juga akan menentukan kesehatan ibu hamil dan janin.

Posisi tidur merupakan salah satu faktor penting untuk mendapatkan kualitas tidur yang nyaman pada ibu hamil dan harus menjadi perhatian bahkan sejak masa awal kehamilan.

Posisi tidur yang salah dapat mempengaruhi perkembangan janin dan menimbulkan keluhan lain bagi Bunda. Jadi, setelah mengetahui mengenai bahaya posisi tidur yang salah, pastikan Bunda memilih posisi tidur yang baik dan aman bagi ibu hamil dan si buah hati ya.

Sekian artikel Bloog Money tentang Posisi Tidur yang Baik untuk Ibu Hamil dan Perkembangan Janin  Semoga bermanfaat.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *